perkenalkan namaku Adelya. aku bekerja sebagai perawat di ruang Perawataan Bedah salah satu rumah sakit swasta. awalnya semua biasa saja,sampai suatu ketika dia datang dan mengubah segalanya. namanya Liam,dia adalah seorang dokter residen bedah. dan bisa di tebak dari namanya,dia seorang keturunan cina dengan wajah bagai seorang dewa. dan tentu saja dengan wajah seperti itu,tak butuh waktu lama baginya untuk menjadi seorang dokter yang terkenal ( di rumah sakit ini ),namun hal itu tidak mengubah pandanganku terhadapnya, yah,aku hanya menganggap dia sebagai seorang dokter yang cuek dan menyebalkan. tak ada yang istimewa darinya. dia hanya datang untuk melihat pasien dan mencatat perkembangan pasien seperti halnya dengan dokter pada umumnya,hingga terjadi sebuah insiden yang tanpa aku tahu hal itu mengubah pandanganku terhadapnya.
waktu itu terjadi gempa yang dahsyat hingga menimbulkan kekacauan di kota. Dan sebagai staf perawatan bedah,otomatis aku dan dokter Liam diutus untuk membantu di ruang Gawat Darurat. banyak pasien yang datang ke rumah sakit kami,dan hal itu membuat kami sangat sibuk sampai suatu ketika datang 2 orang pasien yang satu seorang nenek yang sudah renta,dia mengalami luka di bagian lengan dan wajah dan yang satunya lagi seorang lelaki muda dan mendapat sedikit luka di area wajah,dia sangat manja. melihat dari tingkah lakunya,dapat dipastikan dia anak orang kaya yang manjanya ga' ketulungan. karena staf yang lain sedang sibuk,otomatis aku dan dokter pun mengambil alih kedua pasien ini. akupun menyiapkan alat2 yang diperlukan,tak lama kemudian dokter pun masuk,kami pun mulai membersihkan luka sang nenek,namun lelaki muda ini sangat rewel,dia merengek untuk segera dilakukan perawatan,aku sudah mencoba menjelaskan berkali-kali bahwa kami sedang melakukan perawatan luka,namun dia bersikeras untuk segera dilakukan perawatan,dokter pun menyuruh dia masuk bersama kami dan menyuruhku membersihkan lukanya agar dia bisa segera pergi dan tidak mengganggu. aku pun bergegas membersihkannya,saat sedang membersihkan lukanya,dia mulai menggodaku,namun aku mengabaikannya karena jika aku meladeninya,hal itu akan membuat aku emosi. namun dia tidak menyerah,dia mulai menyentuhku hingga aku pun tak tahan lagi ketika dia mulai menyentuhku lagi,tangannya di tahan oleh dokter,ternyata dia melihat perbuatan lelaki tersebut,diapun mengambil alih pekerjaanku dan menyuruhku untuk merawat sang nenek. setelah itu,aku melihat lelaki itu terburu-buru keluar ruangan,akupun hanya menarik nafas lega. dokterpun mulai membantuku merawat nenek,setelah selesai,kamipun istirahat. saat sedang istirahat,dokter pun datang dan duduk disampingku,diapun berkata "kalo ada pasien kayak gitu lagi,kamu harusnya langsung pergi,bukanya diam kayak gitu",aku hanya diam,sambil berkata dalam hati "gimana mau pergi,bisa-bisa dia bikin heboh satu rumah sakit",melihatku hanya diam,diapun berkata lagi "kenapa diam?kamu gapapa kan?dia ngapain aja ke kamu?",aku hanya menjawab "aku gapapa,makasih ya dok,tadi udah membantu saya,aku permisi dulu"akupun segera meninggalkannya.
setelah waktu itu,hari-hari kulewati dengan perasaan tak menentu,mungkin kalian akan menganggapku kegeeran,namun akupun tak tahu perasaan apa yang aku rasa. aku bahkan tak bisa menatap wajahnya ketika menemaninya melihat pasien,bahkan bisa dikatakan aku berusaha menghindarinya. aku terlalu takut,takut jika perasaanku adalah rasa suka bahkan bukan lagi suka tepatnya jatuh cinta. dan hal itu pun benar-benar terjadi,aku benar-benar sudah jatuh cinta padanya hanya dengan satu kebaikan yang dia lakukan,namun aku berusaha keras untuk menguburnya,aku tak ingin jatuh cinta pada orang yang salah,iya aku tidak akan jatuh cinta pada orang yang salah untuk kedua kalinya.
Liam sesion:
aku tak mengerti mengapa dia menjauhiku,maksudku kami memang tidak terlalu dekat,tapi kali ini dia bahkan cenderung berusaha untuk menghindariku,bukan berusaha lagi,tepatnya dia menghindariku. bahkan tadi ketika aku datang melihat pasien,dia buru-buru pergi dengan alasan yang menurutku tidak tepat,hhh mungkin dia tidak menyukaiku,tepatnya mungkin dia membenciku. tapi kenapa? apakah aku telah berbuat salah padanya? ahh entahlah,akupun tak tahu. tapi kenapa aku tidak menyukainya?kenapa aku tak suka jika dia menghindariku?apakah aku mencintainya?aku memang tertarik padanya,namun terlalu dini untuk mencintainya.tapi ketika dia terluka,aku merasa khawair,lalu ketika ada lelaki lain yang berbicara dengannya,aku merasa tak suka,sampai-sampai ketika dia menghindariku,aku merasa sakit,lalu apa sebenarnya yang aku rasakan?mungkinkah aku memang mencintainya?tapi sejak kapan?
back to Adelya sesion :
seiring berjalannya waktu,perlahan aku mulai membiasakan diri untuk tidak menghindarinya lagi,aku mulai menjadi sosok diriku yang dulu,yah Adelya yang tidak peduli dengan sang dokter. tapi hal itu justru membuat dia berusaha untuk akrab denganku,namun aku sudah terlanjur menutup diri,aku tak ingin perasaan aneh itu datang lagi,lalu aku mulai membangun dinding pembatas antara kami,ketika bekerja,aku bersikap seolah-olah kami rekan kerja seperti yang lain,tapi setelah itu aku menjauhinya,bahkan aku tak pernah menanggapi dirinya yang terus menerus berusaha mendekatiku. suatu hari,dia mencoba berbicara denganku,tapi seperti biasa aku menanggapinya dengan acuh,lalu diapun menarikku ke tempat sunyi (sunyi maksudnya ga' ada orang yang lewat,jadi dia bisa berbicara dengan leluasa,okey next) "kenapa kamu menghindariku?" tanyanya, "tidak kok dok,itu hanya perasaan dokter"kataku mengelak, "bohong,kamu berusaha menghindariku.", "saya tidak menghindari dokter,saya bersikap seperti apa adanya kok,kalo begitu saya permisi dulu dok,saya ada urusan mendadak" kataku mengelak dan pergi, namun dia menahan tanganku,akupun berusaha melepaskannya namun tangannya begitu kuat, "kamu tidak akan kemana-mana,sebelum kamu menjelaskan alasan kamu bersikap seperti ini padaku,dan berhenti memanggilku "dokter" ketika hanya ada kita berdua,sekerang kenapa kamu menghindariku tapi tidak dengan dokter-dokter lain?"katanya dengan keras, aku hanya diam, "jawab aku Adelya"katanya lagi, "lalu kenapa jika aku menghindari dokter?toh itu tidak mengganggu kinerjaku bukan,lalu apa yang dokter inginkan?ingatlah dok,kita tidak ada hubungan apa-apa,kita hanya sebatas mitra kerja,jadi berhentilah bersikap seolah-olah kita ada hubungan yang berarti,permisi"jawabku. akupun bergegas pergi,namun dia menarikku ke pelukannya,aku meronta namun dia memelukku dengan erat,aku tak bisa bernafas,akupun memuku-mukul dadanya,lalu dia pun berbisik "kamu adalah milikku,jadi berhentilah bersikap acuh seperti ini Adelya,aku takkan membiarkanmu menjadi milik orang lain,paham?",aku merasa takut,apakah dia ini psiko?(kataku dalam hati),dia memelukku semakin erat,akupun berusaha melepaskan diri,lalu dengan sisa tenagaku,aku memberontak hingga dia melepaskan pelukannya, "dengar dokter Liam yang terhormat,diriku adalah milikku sendiri,dan anda tidak berhak berkata seperti itu,bahkan jika aku benar-benar jatuh cinta pada anda,anda tetap tidak akan pernah memilikiku,kita berdua berbeda,mengerti"kataku dengan marah,akupun pergi,kudengar dia memanggilku berulang kali,namun aku mempercepat langkahku bahkan aku setengah berlari. ketika sampai di mobil,aku berusaha menenangkan diriku,hingga aku terkejut dengan suara nada dering hpku,ternyata temanku "halo,assalamuallaikum,Del,kamu dimana?kita jadi ketemu kan?"katanya, "eh iya wallaikumsalam,maaf Rin,aku ada urusan mendadak,kita tunda dulu ya!"kataku berbohong,aku sedang tidak mood untuk pergi,aku hanya ingin menenangkan diri di rumah. "oh iya gapapa,nanti lain kali aja,okey assalamuaikum","iya wallaikumsalaam"tuttuuttt telfon pun dimatikan. setelah itu,aku segera pulang kerumah. sesampai dirumah,aku langsung istirahat,entah mengapa hari ini aku merasa sangat lelah. tak lamapun aku tertidur. aku terbangun ketika suara adzan berkumandang,dan aku sadar jika aku telah melewatkan sholat magrib,akupun bergegas mebersihkan diri dan segera sholat. selesai sholat aku merasa lapar,ketika melihat kulkas,ternyata aku lupa berbelanja,akupun memutuskan untuk membeli bahan makanan ke supermarket,yah aku tidak terlalu menyukai makanan cepat saji,jadi meskipun lapar aku selalu berusaha untuk memasak sendiri. aku pun menuju supermarket,setelah membeli bahan makanan dan beberapa keperluan mingguanku,aku segera menuju kasir. setelah selesai,aku segera pulang. dalam perjalanan pulang,tak sengaja aku melihat dokter Liam,dia bersama teman-temannya,akupun bergergas memutar arah,namun terlambat,dia melihatku. dia pun mengejarku,akupun berlari,tapi dia terlalu cepat,dia segera menahan tanganku (oh sial,kenapa dia selalu menyentuhku), "kamu darimana?"katanya "saya baru selesai belanja dok"kataku, "lalu kenapa kamu berbalik ketika melihatku?", "tidak kok dok,hanya saja ada hal yang aku lupa"kataku berbohong. "kalau begitu,biar aku antar,tidak baik perempuan jalan sendirian"katanya dengan lembut (hhh,bikin orang meleleh) "ga' usah dok,lagian saya akan sedikit lama", "gapapa,aku antar ya,sebentar aku ambil mobil"tanpa menunggu lama,dia segera mengambil mobilnya,dia lalu membukakan pintu untukku (serasa kaya PRINCESS) dan menyuruhku masuk,karena aku tak bisa menolak,aku pun masuk. "kamu mau mampir dimana?"katanya, (duh gawat,padahal aku hanya berbohong supaya dia tidak jadi mengantarku) "emm,saya..saya mau ke ATM dok,"kataku berbohong, "oh ok" diapun segera membawaku ke ATM,setelah selesai mengambil uang (yah,meskipun uangku masih ada,tapi karena sudah terlanjur berbohong) diapun mengantarku pulang,entah dia tahu darimana,tapi tanpa aku beritahu,dia sudah tahu rumahku. akupun turun dari mobilnya "terima kasih dok,saya permisi"kataku bergegas masuk tanpa mendengar balasan darinya. setelah mengatur belanjaanku di kulkas,aku segera memasak. setelah makan aku segera tidur karena sudah hampir jam 10 dan besoknya aku harus masuk pagi.
Tak butuh waktu lama bagiku untuk bisa tidur karena aku sangat lelah,tapi hal itu berdampak buruk,yup benar aku bangun kesiangan,dan sialnya lagi aku bangun jam 07:45 (terlalu siang bagiku),aku bergegas mandi dan ganti baju,akupun melajukan mobilku secepat yang aku bisa (yah,aku juga perlu menjaga keselamatanku bukan),sesampai di rumah sakit aku langsung lari ke ruanganku,sesampai disana aku buru-buru untuk absen namun aku lupa dengan id card ku,teman-temanku pun mulai menyerbuku dengan pertanyaan-pertanyaan aneh,yah aku yang tak pernah terlambat,hari ini terlambat bahkan tidak membawa id card,untungnya kepala ruanganku sangat baik hati,dia mau membuatkan absen manual untukku,yah,jika tidak,sudah dipastikan aku dinyatakan tidak hadir,dan hal itu akan membuatku menebusnya dengan libur akhir pekan. Aku pun memulai pekerjaanku (mencatat askep tentunya),setelah selesai aku membantu temanku untuk menyiapkan alat-alat untuk perawatan (yah kami membagi pekerjaan kami agar selesai tepat waktu),taklama kemudian dokterpun datang (untuk melihat pasien ya,bukan aku),aku mengikuti dokter sambil menjelaskan tentang kedaan mereka pagi ini,tapi dasar perut tidak tahu diri,bisa-bisanya dia berbunyi di depan pasien dan dokter tentunya,aku sangat malu,akupun merasakan pipiku panas dan dapat dipastikan aku sudah seperti kepiting rebus saking merahnya. setelah selesai,aku buru-buru keluar dan segera menuju ke kamar mandi,yah aku perlu mendinginkan mukaku agar tidak merah lagi. setelah selesai,aku segera keluar dan tak kusangka,dia menungguku di depan kamar mandi (guys,kayaknya dia sedikit mesum),ketika melihatku keluar,diapun segera menyeretku (oh Tuhan,tolong aku) eh ternyata dia menyeretku ke kantin,diapun memesankan makanan untukku tanpa menanyakan makanan apa yang aku mau,sekali lagi dia membuatku tercengang,bagaimana tidak,dia memesan makanan seperti makanan satu rumah sakit,bayangkan saja kami hanya duduk berdua dan makanan yang dipesan memenuhi meja yang kami duduki,aku ingin sekali memarahinya,tapi perutku yang tidak tahu malu ini mulai berbunyi dengan keras,sepertinya mereka sedang melakukan aksi demo besar-besaran,akupun mulai mengambil makanan yang ingin aku makan,yah aku paling tidak suka memakan makanan yang nantinya takkan bisa aku habiskan,setelah selesai makan,akupun menyuruhnya membungkusnya,diapun bingung "kenapa harus dibungkus?apakah kamu masih lapar?kenapa tidak pesan yang baru saja?"tanyanya,pertanyaannya ini membuatku ingin menelannya hidup-hidup,bagaimana bisa dia mengatakan itu (yah secara tidak langsung dia mengatakan kalau aku ini tukang makan), "dokter,makanan ini sangat banyak dan aku tidak menyentuhnya,oh iya aku juga sudah kenyang"jawabku sambil menahan emosi, "lalu kenapa kamu masih mau membungkusnya?",oh ya ampun,dia ini memang sangat boros,bisa-bisanya dia membuang-buang makanan seperti ini "aku akan memberikan makanan ini kepada anak kecil di depan sana,tidakkah dokter lihat jika dia kelaparan?"jawabku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar