Senin, 01 Mei 2017

DIAGNOSIS PATOLOGI DALAM PRAKTIK KLINIK



MATA KULIAH : PATOFISIOLOGI
DOSEN            : dr. A. ROHAYATI DARMA,SpKK
SEMESTER     : 3 (tiga)

DIAGNOSIS PATOLOGI DALAM PRAKTIK KLINIK

foto stikes.jpeg

DISUSUN OLEH :
ü DWI FUJIDHIANTY RIMAN
ü NURJANA JUFRI
ü ARDILAN
ü MIRNAWATI DAID
ü NURHADIJAH PAKAYA
ü LESTARI ASTUTI PAI

STIKES MUHAMMADIYAH MANADO
TAHUN 2015-2016


      Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul DIAGNOSIS PATOLOGI DALAM PRAKTIK KLINIK.
Kami menyadari bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.





Manado,02 OKTOBER 2015



                                                                                                                           Penyusun







BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Patologi merupakan cabang bidang kedokteran yang berkaitan dengan ciri-ciri dan perkembangan penyakit melalui analisis perubahan fungsi atau keadaan bagian tubuh. Patologi berasal dari bahasa Yunani yaitu pathos : penyakit, Logos : ilmu jadi patologi adalah ilmu, sains penyakit meliputi penyebab, makanisme, manifestasi penyakit, progresifitas, dan sequelenya.
B.   RUMUSAN MASALAH
1.    Apa yang dimaksud dengan diagnosis patologi ?
2.    Bagaimana diagnosis patologi dalam praktik klinik?

C.   TUJUAN
Agar pembaca dapat mengetahui diagnosis patologi dalam praktek klinik.


BAB II
PEMBAHASAN

A.   PENGERTIAN
Diagnosis patologi adalah diagnosis atas dasar pemeriksaan jaringan histopatologis susunan jaringan yang sakit.

B.   DIAGNOSIS PATOLOGI DALAM PRAKTEK KLINIK
Dalam praktek klinik,diagnosis patologi digunakan untuk menentukan jenis penyakit berdasarkan :
1.    Biopsis : pengambilan contoh jaringan (secara bedah dari manusia/hewan untuk diagnosis patolgi (histopatologi).
2.    Nekropsi (seksi,otpsi,bedah bangkai,pemeriksaan pasca mati) : pemeriksaan secara makropatologi pada manusia/hewan  untuk menentukan sebab-sebab kematian atau sebab-sebab penyakit pada individu/sekelompok manusia/hewan sehingga dapat dlakukan tindakan penanggulangan penyakit.
3.    Trauma (kerusakan,kelukaan) :  kerusakan pada jaringan yang disebabkan oleh benturan fisik yang mendadak sehingga mengakibatakan sobeknya jaringan-jaringan tertentu.
4.    Vulnus (L) : luka ; vulnus morsum : luka gigit.
5.    Kontusi (memar) : kerusakan jaringan dibwah kulit tanpa kerusakan kulit penutpnya.
6.    Abrasi (lecet) : kerusakan jaringan pada kulit dan jaringan dibawahnya.
7.    Insisi (sayatan) : kelukaan pada jaringan yang disebabkan oleh bendaa tajam,misalnya skalpel.
8.    Laserasi (luka koyak) : sobeknya jaringan akibat benda tumpul
9.    Perforasi : kerusakan jaringan akibat benda keras yang menenbus melalui lubang  yang relatif kecil.
10. Ruptur (sobek) : memisahkan jaringan oleh karena  regangan yang melapaui elastisitas jaringan tersebut,contoh : usus
11. Fraktur (patah) : pecahnya jaringan/organ yang keras,contoh : tulang
12. Luksasi (dislokasi) : kerusakan pada persendian yang disebabkan oleh perubahan letak dari tulang-tulang yang membentuk persendian terseebut
13. Konkusi : gangguan pad sistem saraf pusat (SSP) yang disebabkan oleh benturan benda keras pada kepala
14. Prolapsus : keluarnya suatu organ/bagianbagian suatu organ melalui lubang alami/buatan,contoh: prolapsusu usus
15. Hernia/burut : penonjolan suatu organ melalui lubang alami/buatan
16. Hiperemia/kemerahan : peningakata aliran darah kapiler pada daerah tertentu,contoh  radang
17. Kongesti/bendung darah : gangguan drainase pada sistem venul
18. Hemoragik : keluarnya darah dari sistem kardiovaskuler
19. Aneurisma ; pelebaran pembuluh darah setempat
20. Dilatasi : pelebaran pembuluh darah atau struktur berongga
21. Edema : timbunan caira ekstra selular yang berlebihan di dalam ruangan interstitial (diluar kompartemen cairan pembuluh darah dan kompartemen cairan selular).contoh : edema pulmonum ac]scites/busung  timbbunan cairan dalam rongga perut
22. Degenerasi : gangguan morfologik dan fungsional pada sel,jaringan,atau organ yang ersifat refersibel
23. Nekrosis : gangguan morfologik dan fungsional pada sel,jaringan,atau organ yang ersifat permanen.
24. Gangren : jaringan nekrosis yang mengalami infeksi sekunder oleh bakteri saprofitik
25. Apoptosis/kematian sel yang terprogram : suatu mekanisme homoestatik yang dikendalikan secara genetik yang “membunuh” sel-sel yang tidak lagi dibutuhkan atau sel-sel yang mungkin berbahaya bagi tubuh.
26. Autolisis : perubahan post mortum/pasca mati yang merupakan proses ortodigesti oleh enzim yang terdapat dalam jaringan tertentu ataupun yang dibebaskan kedalam sitoplasma sel individu yang mati
27. Perubahan antemortum : perubahan patologi sebelum individu mati
28. Radang : perubahan yang progresif dan kompleks pada pembuluh darah sebagai reaksi terhadap kerusakan jaringan tertentu. Reaksi yang timbul mencakup perubahan-perubahan pada pembuluh darah terminal,darah,dan jaringan ikat untuk mengeliminasi penyebab lesi dan menambal jaringan yang rusak.
29. Eksudat/cairan radang : suatu bahan (unsur-unsur darah) yang merembes melalui endotel pembuluha darah kedalam jaringan sekitarnya atau ruangan interstitial pada suat proses radang
30. Eksudasi : proses pembentukan eksudat
31. Fibrin : protein dalam plasma darah yang terbentuk dari fibrinogen (atas bantuan trombin) selama proses pembekuan darah
32. Mukus : lendir yang dihasilkan olehorgan
33. Pus/nanah : eksudat yang terdiri dari leukosit/netrofil yang kerap kali bercampur dengan fibrin atau mukus
34. Purulen /supuratif : bernanah
35. Papula/bintil : tonjolan pada kulit berukuran kecil,padat,dan terbatas jelas
36. Vesikula : gelembung kecil berisi cairan dengan diameter <1 cm
37. Pustula : gelembung berisi nanah pada kulit dengan diameter <1 cm
38. Ulkus (tunggal),ulser (jamak):tukak: luka yang terbuka pada permukaan kulit atau mukosa
39. Krusta/keropeng : lapisan padat yang terjadi karena megeringnya eksudat radang pada permukaan luka atau mukosa
40. Kista : kantung tertutup berlapis epitel yang mengandung cairan atau bahan setengah padat
41. Abses : kumpulan nanah yang bersifat terbatas dalam jaringan
42. Empiema : kumpulan nanah dalam rongga tubuh
43. Neoplasia : suatu jaringan abnormal yang tumbuh terus menerus melampaui dan tidak terkoordinasi dengan pola pertumbuhan jaringan normal,dan bersifat permanen walaupun penyebanya telah dihilangkan

Perkembangan teknologi dan komputer memungkinkan pemeriksaan laboratorium klinik yang dahulu hanya dapat dilakukan dalam laboratorium penelitian. Penelitian menemukan berbagai jenis pemeriksaan yang bermanfaat untuk membantu diagnosis dan pada beberapa penyakit memastikan diagnosis, bahkan ada pemeriksaan laboratorium yang mampu meramalkan resiko penyakit yang akan diderita orang.
Kencing manis (diabetes mellitus) misalnya hanya dapat didiagnosa secara pasti melalui pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan lemak darah dapat meramalkan resiko seorang mendapat serangan jantung atau stroke. Pemeriksaan laboratorium pada awal kehamilan dapat mencegah keguguran atau bayi cacat. Pemeriksaan kepekaan kuman terhadap berbagai antibiotika, membantu dokter menentukan jenis antibiotika yang tepat untuk mengatasi infeksi.


BAB III
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
Diagnosis patologi adalah diagnosis atas dasar pemeriksaan jaringan histopatologis susunan jaringan yang sakit.

B.   SARAN
Semoga makalah yang kami susun ini dapat sangat bermanfaat bagi para pembaca, dan dapat memberikan pengetahuan sedikit tentang diagnosis patologi dalam praktik klinik. Kami mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi penulisannya, bahasa dan lain sebagainnya. Untuk itu saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar dapat terciptannya makalah yang baik yang dapat memberi pengetahuan yang benar kepada pembaca. Pesan dari saya mulailah membaca dari hal yang kecil untuk dapat mengetahui lebih banyak hal yang belum anda ketahui. Dan jadikanlah membaca sebagai kebiasaan anda, karna melalui membaca akan membuka lebih banyak gerbang ilmu untuk diri anda.


DAFTAR PUSTAKA

http://PATOLOGI KLINIK _ ayuseptika.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar