MATA KULIAH : PATOFISIOLOGI
DOSEN : dr. A. ROHAYATI DARMA,SpKK
SEMESTER : 3 (tiga)
DIAGNOSIS PATOLOGI DALAM PRAKTIK KLINIK

DISUSUN
OLEH :
ü DWI
FUJIDHIANTY RIMAN
ü NURJANA
JUFRI
ü ARDILAN
ü MIRNAWATI
DAID
ü NURHADIJAH
PAKAYA
ü LESTARI
ASTUTI PAI
STIKES MUHAMMADIYAH MANADO
TAHUN 2015-2016
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul DIAGNOSIS PATOLOGI DALAM PRAKTIK KLINIK.
Kami menyadari bahwa ada kekurangan baik dari segi
penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi
saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah
ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi
terhadap pembaca.
Manado,02 OKTOBER 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Patologi merupakan cabang bidang kedokteran yang berkaitan dengan
ciri-ciri dan perkembangan penyakit melalui analisis perubahan fungsi atau
keadaan bagian tubuh. Patologi berasal dari bahasa Yunani yaitu pathos :
penyakit, Logos : ilmu jadi patologi adalah ilmu, sains penyakit meliputi
penyebab, makanisme, manifestasi penyakit, progresifitas, dan sequelenya.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan diagnosis patologi ?
2.
Bagaimana diagnosis patologi dalam praktik
klinik?
C.
TUJUAN
Agar pembaca dapat
mengetahui diagnosis patologi dalam praktek klinik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
Diagnosis patologi adalah
diagnosis atas dasar pemeriksaan jaringan histopatologis susunan jaringan yang
sakit.
B.
DIAGNOSIS PATOLOGI DALAM PRAKTEK KLINIK
Dalam praktek klinik,diagnosis
patologi digunakan untuk menentukan jenis penyakit berdasarkan :
1.
Biopsis : pengambilan contoh jaringan (secara
bedah dari manusia/hewan untuk diagnosis patolgi (histopatologi).
2.
Nekropsi (seksi,otpsi,bedah bangkai,pemeriksaan
pasca mati) : pemeriksaan secara makropatologi pada manusia/hewan untuk menentukan sebab-sebab kematian atau
sebab-sebab penyakit pada individu/sekelompok manusia/hewan sehingga dapat
dlakukan tindakan penanggulangan penyakit.
3.
Trauma (kerusakan,kelukaan) : kerusakan pada jaringan yang disebabkan oleh
benturan fisik yang mendadak sehingga mengakibatakan sobeknya jaringan-jaringan
tertentu.
4.
Vulnus (L) : luka ; vulnus morsum : luka
gigit.
5.
Kontusi (memar) : kerusakan jaringan dibwah
kulit tanpa kerusakan kulit penutpnya.
6.
Abrasi (lecet) : kerusakan jaringan pada
kulit dan jaringan dibawahnya.
7.
Insisi (sayatan) : kelukaan pada jaringan
yang disebabkan oleh bendaa tajam,misalnya skalpel.
8.
Laserasi (luka koyak) : sobeknya jaringan
akibat benda tumpul
9.
Perforasi : kerusakan jaringan akibat benda
keras yang menenbus melalui lubang yang
relatif kecil.
10. Ruptur
(sobek) : memisahkan jaringan oleh karena
regangan yang melapaui elastisitas jaringan tersebut,contoh : usus
11. Fraktur
(patah) : pecahnya jaringan/organ yang keras,contoh : tulang
12. Luksasi
(dislokasi) : kerusakan pada persendian yang disebabkan oleh perubahan letak
dari tulang-tulang yang membentuk persendian terseebut
13. Konkusi
: gangguan pad sistem saraf pusat (SSP) yang disebabkan oleh benturan benda
keras pada kepala
14. Prolapsus
: keluarnya suatu organ/bagianbagian suatu organ melalui lubang
alami/buatan,contoh: prolapsusu usus
15. Hernia/burut
: penonjolan suatu organ melalui lubang alami/buatan
16. Hiperemia/kemerahan
: peningakata aliran darah kapiler pada daerah tertentu,contoh radang
17. Kongesti/bendung
darah : gangguan drainase pada sistem venul
18. Hemoragik
: keluarnya darah dari sistem kardiovaskuler
19. Aneurisma
; pelebaran pembuluh darah setempat
20. Dilatasi
: pelebaran pembuluh darah atau struktur berongga
21. Edema
: timbunan caira ekstra selular yang berlebihan di dalam ruangan interstitial
(diluar kompartemen cairan pembuluh darah dan kompartemen cairan
selular).contoh : edema pulmonum ac]scites/busung timbbunan cairan dalam rongga perut
22. Degenerasi
: gangguan morfologik dan fungsional pada sel,jaringan,atau organ yang ersifat
refersibel
23. Nekrosis
: gangguan morfologik dan fungsional pada sel,jaringan,atau organ yang ersifat
permanen.
24. Gangren
: jaringan nekrosis yang mengalami infeksi sekunder oleh bakteri saprofitik
25. Apoptosis/kematian
sel yang terprogram : suatu mekanisme homoestatik yang dikendalikan secara
genetik yang “membunuh” sel-sel yang tidak lagi dibutuhkan atau sel-sel yang
mungkin berbahaya bagi tubuh.
26. Autolisis
: perubahan post mortum/pasca mati yang merupakan proses ortodigesti oleh enzim
yang terdapat dalam jaringan tertentu ataupun yang dibebaskan kedalam
sitoplasma sel individu yang mati
27. Perubahan
antemortum : perubahan patologi sebelum individu mati
28. Radang
: perubahan yang progresif dan kompleks pada pembuluh darah sebagai reaksi
terhadap kerusakan jaringan tertentu. Reaksi yang timbul mencakup
perubahan-perubahan pada pembuluh darah terminal,darah,dan jaringan ikat untuk
mengeliminasi penyebab lesi dan menambal jaringan yang rusak.
29. Eksudat/cairan
radang : suatu bahan (unsur-unsur darah) yang merembes melalui endotel
pembuluha darah kedalam jaringan sekitarnya atau ruangan interstitial pada suat
proses radang
30. Eksudasi
: proses pembentukan eksudat
31. Fibrin
: protein dalam plasma darah yang terbentuk dari fibrinogen (atas bantuan
trombin) selama proses pembekuan darah
32. Mukus
: lendir yang dihasilkan olehorgan
33. Pus/nanah
: eksudat yang terdiri dari leukosit/netrofil yang kerap kali bercampur dengan
fibrin atau mukus
34. Purulen
/supuratif : bernanah
35. Papula/bintil
: tonjolan pada kulit berukuran kecil,padat,dan terbatas jelas
36. Vesikula
: gelembung kecil berisi cairan dengan diameter <1 cm
37. Pustula
: gelembung berisi nanah pada kulit dengan diameter <1 cm
38. Ulkus
(tunggal),ulser (jamak):tukak: luka yang terbuka pada permukaan kulit atau
mukosa
39. Krusta/keropeng
: lapisan padat yang terjadi karena megeringnya eksudat radang pada permukaan
luka atau mukosa
40. Kista
: kantung tertutup berlapis epitel yang mengandung cairan atau bahan setengah
padat
41. Abses
: kumpulan nanah yang bersifat terbatas dalam jaringan
42. Empiema
: kumpulan nanah dalam rongga tubuh
43. Neoplasia
: suatu jaringan abnormal yang tumbuh terus menerus melampaui dan tidak
terkoordinasi dengan pola pertumbuhan jaringan normal,dan bersifat permanen
walaupun penyebanya telah dihilangkan
Perkembangan teknologi dan
komputer memungkinkan pemeriksaan laboratorium klinik yang dahulu hanya dapat
dilakukan dalam laboratorium penelitian. Penelitian menemukan berbagai jenis
pemeriksaan yang bermanfaat untuk membantu diagnosis dan pada beberapa penyakit
memastikan diagnosis, bahkan ada pemeriksaan laboratorium yang mampu meramalkan
resiko penyakit yang akan diderita orang.
Kencing manis (diabetes mellitus) misalnya hanya dapat didiagnosa secara pasti melalui pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan lemak darah dapat meramalkan resiko seorang mendapat serangan jantung atau stroke. Pemeriksaan laboratorium pada awal kehamilan dapat mencegah keguguran atau bayi cacat. Pemeriksaan kepekaan kuman terhadap berbagai antibiotika, membantu dokter menentukan jenis antibiotika yang tepat untuk mengatasi infeksi.
Kencing manis (diabetes mellitus) misalnya hanya dapat didiagnosa secara pasti melalui pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan lemak darah dapat meramalkan resiko seorang mendapat serangan jantung atau stroke. Pemeriksaan laboratorium pada awal kehamilan dapat mencegah keguguran atau bayi cacat. Pemeriksaan kepekaan kuman terhadap berbagai antibiotika, membantu dokter menentukan jenis antibiotika yang tepat untuk mengatasi infeksi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Diagnosis patologi adalah
diagnosis atas dasar pemeriksaan jaringan histopatologis susunan jaringan yang
sakit.
B. SARAN
Semoga
makalah yang kami susun ini dapat sangat bermanfaat bagi para pembaca, dan dapat
memberikan pengetahuan sedikit tentang diagnosis patologi dalam praktik klinik.
Kami mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan baik dari segi penulisannya, bahasa dan lain sebagainnya. Untuk itu
saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar dapat
terciptannya makalah yang baik yang dapat memberi pengetahuan yang benar kepada
pembaca. Pesan dari saya mulailah membaca dari hal yang kecil untuk dapat
mengetahui lebih banyak hal yang belum anda ketahui. Dan jadikanlah membaca
sebagai kebiasaan anda, karna melalui membaca akan membuka lebih banyak gerbang
ilmu untuk diri anda.
DAFTAR PUSTAKA
http://PATOLOGI KLINIK
_ ayuseptika.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar