OBAT
TOPIKAL
Sediaan topikal adalah sediaan yang penggunaannya pada kulit
dan membran mukosa dengan tujuan untuk menghasilkan efek lokal, contoh: lotio,
salep, dan krim. Pemberian topical dilakukan dengan mengoleskannya di suatu
daerah kulit, memasang balutan lembab, merendam bagian tubuh dengan larutan,
atau menyediakan air mandi yang dicampur obat. Beberapa Sedian Topical yaitu:
1.
Cairan
Cairan
adalah bahan pembawa dengan komposisi air. Jika bahan pelarutnya murni air
disebut sebagai solusio. Jika bahan pelarutnya alkohol, eter, atau kloroform
disebut tingtura. Cairan digunakan sebagai kompres dan antiseptik. Bahan aktif
yang dipakai dalam kompres biasanya bersifat astringen dan antimikroba. Pada
saat diaplikasikan di permukaan kulit, efek dominan cairan akan berperan
melunakkan karena difusi cairan tersebut ke masa asing yang terdapat di atas
permukaan kulit; sebagian kecil akan mengalami evaporasi. Dibandingkan dengan
solusio, penetrasi tingtura jauh lebih kuat. Namun sediaan tingtura telah
jarang dipakai karena efeknya mengiritasi kulit. Bentuk sediaan yang pernah ada
antara lain tingtura iodi dan tingtura spiritosa.
2.
Bedak
Bedak merupakan
sediaan topikal berbentuk padat terdiri atas talcum venetum dan oxydum zincicum
dalam komposisi yang sama. Bedak memberikan efek sangat superfi sial karena
tidak melekat erat sehingga hampir tidak mempunyai daya penetrasi. Oxydum
zincicum merupakan suatu bubuk halus berwarna putih bersifat hidrofob. Talcum
venetum merupakan suatu magnesium polisilikat murni, sangat ringan. Dua bahan
ini dipakai sebagai komponen bedak, bedak kocok dan pasta. Zync Oxyde sebagai
komponen bedak bekerja menyerap air, sehingga memberi efek mendinginkan.
Komponen talcum mempunyai daya lekat dan daya slip yang cukup besar. Bedak
tidak dapat berpenetrasi ke lapisan kulit karena komposisinya yang terdiri dari
partikel padat, sehingga digunakan sebagai penutup permukaan kulit, mencegah
dan mengurangi pergeseran pada daerah intertriginosa.
3.
Salep
Salep
merupakan sediaan semisolid berbahan dasar lemak ditujukan untuk kulit dan
mukosa. Salep dengan bahan dasar hidrokarbon seperti vaselin, berada lama di
atas permukaan kulit dan kemudian berpenetrasi. Oleh karena itu salep berbahan
dasar hidrokarbon digunakan sebagai penutup. Salep berbahan dasar salep serap
(salep absorpsi) kerjanya terutama untuk mempercepat penetrasi karen Dasar
salep yang dapat dicuci dengan air dan dasar salep larut dalam air mampu
berpenetrasi jauh ke hipodermis sehingga banyak dipakai pada kondisi yang
memerlukan penetrasi yang dalam.
4.
Krim
Krim
adalah bentuk sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat
terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Formulasi krim ada
dua, yaitu sebagai emulsi air dalam minyak (W/O), misalnya cold cream, dan
minyak dalam air (O/W), misalnya vanishing cream. Penetrasi krim jenis W/O jauh
lebih kuat dibandingkan dengan O/W karena komponen minyak menjadikan bentuk
sediaan bertahan lama di atas permukaan kulit dan mampu menembus lapisan kulit
lebih jauh. Namun krim W/O kurang disukai secara kosmetik karena komponen
minyak yang lama tertinggal di atas permukaan kulit. Krim O/W memiliki daya
pendingin lebih baik dari krim W/O, sementara daya emolien W/O lebih besar dari
O/W.
5.
Pasta
Pasta
ialah campuran salep dan bedak sehingga komponen pasta terdiri dari bahan untuk
salep misalnya vaselin dan bahan bedak seperti talcum, oxydum zincicum. Pasta
merupakan salep padat, kaku yang tidak meleleh pada suhu tubuh dan berfungsi
sebagai lapisan pelindung pada bagian yang diolesi. Efek pasta lebih melekat
dibandingkan salep, mempunyai daya penetrasi dan daya maserasi lebih rendah
dari salep. Sediaan berbentuk pasta berpenetrasi ke lapisan kulit. Bentuk
sediaan ini lebih dominan sebagai pelindung karena sifatnya yang tidak meleleh
pada suhu tubuh. Pasta berlemak saat diaplikasikan di atas lesi mampu menyerap
lesi yang basah seperti serum.
6.
Gel
Gel
merupakan sediaan setengah padat yang terdiri dari suspensi yang dibuat dari
partikel organik dan anorganik. Gel dikelompokkan ke dalam gel fase tunggal dan
fase ganda. Gel fase tunggal terdiri dari makromolekul organic yang tersebar
dalam suatu cairan sedemikian hingga tidak terlihat adanya ikatan antara
molekul besar yang terdispersi dan cairan. Gel fase tunggal dapat dibuat dari
makromolekul sintetik (misalnya karbomer) atau dari gom alam (seperti
tragakan). Karbomer membuat gel menjadi sangat jernih dan halus. Gel fase ganda
yaitu gel yang terdiri dari jaringan partikel yang terpisah misalnya gel
alumunium hidroksida. Gel ini merupakan suatu suspensi yang terdiri dari
alumunium hidroksida yang tidak larut dan alumunium oksida hidrat. Sediaan ini
berbentuk kental, berwarna putih, yang efektif untuk menetralkan asam klorida
dalam lambung. Gel segera mencair jika berkontak dengan kulit dan membentuk
satu lapisan. Absorpsi pada kulit lebih baik daripada krim. Gel juga baik
dipakai pada lesi di kulit yang berambut. Penetrasi gel mampu menembus lapisan
hipodermis sehingga banyak digunakan padakondisi yang memerlukan penetrasi
seperti sediaan gel analgetik. Rute difusi jalur transfolikuler gel juga baik,
disebabkan kemampuan gel membentuk lapisan absorpsi.
7.
Lotio
Lotio
merupakan sediaan yang terdiri dari komponen obat tidak dapat larut terdispersi
dalam cairan dengan konsentrasi mencapai 20%. Komponen yang tidak tergabung ini
menyebabkan dalam pemakaian lotio dikocok terlebih dahulu. Pemakaian lotio
meninggalkan rasa dingin oleh karena evaporasi komponen air. Beberapa
keistimewaan lotio, yaitu mudah diaplikasikan, tersebar rata, favorit pada
anak. lotio dimaksudkan untuk digunakan pada kulit sebagai pelindung atau untuk
obat karena sifat bahan-bahannya. Kecairannya memungkinkan pemakaian yang
merata dan cepat pada permukaan kulit. Setelah pemakaian, lotio akan segera
kering dan meninggalkan lapisan tipis dari komponen obat pada permukaan kulit.
Fase terdispersi pada lotio cenderung untuk memisahkan diri dari pembawanya
bila didiamkan sehingga lotio harus dikocok kuat setiap akan digunakan supaya
bahan-bahan yang telah memisah terdispersi kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar